Dalam buku Purple Cow, Seth Godin terang-benderang mengungkapkan penemuannya tentang strategi bisnis khususnya marketing. Sebelumnya terdapat delapan (8) Ps yang menjiwai strategi bisnis perusahan-perubahan besar yakni: Product, Pricing, Promotion, Positioning, Publicity, Packaging, Pass-along, dan Permission. Dapat dikatakan bahwa kedelapan hal ini menjadi strategi ampuh dalam pengembangan bisnis kala itu.
Baca Juga: Perjalanan Kawan Bike; Dari Kirana Larasati ke Warga Kota yang Lain
Nah, dalam sebuah perjalanan ke luar kota, Godin terinspirasi oleh seekor sapi, bayangkan seekor sapi!, yang berwarna purple. Sapi pada umumnya tidak memiliki warna seperti itu. Sepanjang jalan sebelum menemukan si sapi purple, mereka hanya menemukan sapi yang warnanya sama. Dan itu sungguh membosankan!
Apa yang terjadi setelahnya? Godin sadar bahwa ternyata si sapi Purple ini adalah komponen ke sembilan untuk jimat marketing. Tentu saja Godin sangat jenius, bukan? Ya, ia jenius. Sesuatu yang memiliki sifat atau karakter berbeda dari yang lain adalah suatu keuntungan. Berbeda akan membuat sesuatu remarkable, diingat!
Persis itulah ide yang ingin disampaikan Godin dalam Purple Cow. Bahwa yang menjual di masa sekarang adalah produk yang melekat dalam ingatan customer. Ia diingat karena menampilkan sesuatu yang berbeda. Ciri berbeda ini harus melekat pada ke delapan P yang disebutkan di atas.
*
Senada dengan karya Godin ini, ada sebuah manuskrip penting yang dibagikan oleh citrakara.creative berjudul Social Media Guidelines yang berisi sejumlah strategi managemen media sosial untuk pengembangan bisnis. Uniknya, manuskrip ini khusus untuk Labuan Bajo.
Fakta bahwa era ini merupakan titik puncak di mana setiap orang bergelut di media sosial dengan beragam intensi. Manuskrip Sosial Media Guidelines mengungkapkan data jumlah pengguna media sosial di Indonesia dari beberapa platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, Linkedin, Tiktok; dan betapa kagetnya ternyata pengguna media sosial sudah mencapai lebih dari 20 juta jiwa! Bayangkan.
Bagi agen dan pekerja media sosial, angka ini adalah potensi. Salah satu dari sekian potensi yang bisa digunakan adalah menjadikan media sosial sebagai sarana promosi produk entah jasa ataupun barang. Melalui media sosial, para 'insinyur' media sosial akan mengolah konten untuk menjual produk-produk tertentu hingga laku.
Baca Juga: Kakak Bertanya Kawan Bike Menjawab | Tanya Jawab Seputar Layanan Kawan Bike
Manuskrip ini menyediakan semua pemahaman sampai strategi yang bisa diimitasi oleh pembaca untuk menjual produknya melalui media sosial. Sebuah kabar gembira, bukan? Dengan lengkap dan terinci, bagian demi bagian manuskrip ini memberanikan calon pengurus media sosial untuk menemukan teknik menjual produk melalui media sosial. Ini adalah fakta keren! Sungguh seperti Si sapi purple milik Seth Godin.
Manuskrip ini cocok untuk dibaca para pelaku usaha dan calon social media manager. Manuskrip ini menuntun para pemula untuk menggapai tangga-tangga yang menanjak hingga menguasai teknik marketing di media sosial. Saya sudah membaca manuskrip ini, kamu juga harus! Dapatkan bukunya di sini. Atau kirim pesan melalui WhatsApp di sini. Selamat membaca dan mencoba!*
Wow. Keren. Narasinya Bagus.
BalasHapuskeren ini luar biasa...
BalasHapusSiap Ambo, mari kita saling belajar
Hapus