Langsung ke konten utama

Teknik Jitu Strategi Bisnis Online

Pada tahun 2002, Seth Godin -ahli marketing terkemuka dan penulis buku bestseller international, - menulis sebuah buku bagus berjudul Purple Cow. Buku ini menjadi populer di kalangan marketer karena Godin mengemukakan pandangan baru yang revolusioner tentang strategi bisnis kontemporer. Ia membuat yakin para pebisnis dengan uraiannya yang mendalam mengenai trik ampuh meraih kesuksesan dalam bisnis. Tentu ini kabar yang baik untuk kita juga, bukan?
 

 

Dalam buku Purple Cow, Seth Godin terang-benderang mengungkapkan penemuannya tentang strategi bisnis khususnya marketing. Sebelumnya terdapat delapan (8) Ps yang menjiwai strategi bisnis perusahan-perubahan besar yakni: Product, Pricing, Promotion, Positioning, Publicity, Packaging, Pass-along, dan Permission. Dapat dikatakan bahwa kedelapan hal ini menjadi strategi ampuh dalam pengembangan bisnis kala itu. 

Baca Juga: Perjalanan Kawan Bike; Dari Kirana Larasati ke Warga Kota yang Lain

Nah, dalam sebuah perjalanan ke luar kota, Godin terinspirasi oleh seekor sapi, bayangkan seekor sapi!, yang berwarna purple. Sapi pada umumnya tidak memiliki warna seperti itu. Sepanjang jalan sebelum menemukan si sapi purple, mereka hanya menemukan sapi yang warnanya sama. Dan itu sungguh membosankan!

Apa yang terjadi setelahnya? Godin sadar bahwa ternyata si sapi Purple ini adalah komponen ke sembilan untuk jimat marketing. Tentu saja Godin sangat jenius, bukan? Ya, ia jenius. Sesuatu yang memiliki sifat atau karakter berbeda dari yang lain adalah suatu keuntungan. Berbeda akan membuat sesuatu remarkable, diingat!

Persis itulah ide yang ingin disampaikan Godin dalam Purple Cow. Bahwa yang menjual di masa sekarang adalah produk yang melekat dalam ingatan customer. Ia diingat karena menampilkan sesuatu yang berbeda. Ciri berbeda ini harus melekat pada ke delapan P yang disebutkan di atas.

*

Senada dengan karya Godin ini, ada sebuah manuskrip penting yang dibagikan oleh citrakara.creative berjudul Social Media Guidelines yang berisi sejumlah strategi managemen media sosial untuk pengembangan bisnis. Uniknya, manuskrip ini khusus untuk Labuan Bajo. 


Fakta bahwa era ini merupakan titik puncak di mana setiap orang bergelut di media sosial dengan beragam intensi. Manuskrip Sosial Media Guidelines mengungkapkan data jumlah pengguna media sosial di Indonesia dari beberapa platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, Linkedin, Tiktok; dan betapa kagetnya ternyata pengguna media sosial sudah mencapai lebih dari 20 juta jiwa! Bayangkan. 

Bagi agen dan pekerja media sosial, angka ini adalah potensi. Salah satu dari sekian potensi yang bisa digunakan adalah menjadikan media sosial sebagai sarana promosi produk entah jasa ataupun barang. Melalui media sosial, para 'insinyur' media sosial akan mengolah konten untuk menjual produk-produk tertentu hingga laku. 

Baca Juga: Kakak Bertanya Kawan Bike Menjawab | Tanya Jawab Seputar Layanan Kawan Bike

Manuskrip ini menyediakan semua pemahaman sampai strategi yang bisa diimitasi oleh pembaca untuk menjual produknya melalui media sosial. Sebuah kabar gembira, bukan? Dengan lengkap dan terinci, bagian demi bagian manuskrip ini memberanikan calon pengurus media sosial untuk menemukan teknik menjual produk melalui media sosial. Ini adalah fakta keren! Sungguh seperti Si sapi purple milik Seth Godin. 

Manuskrip ini cocok untuk dibaca para pelaku usaha dan calon social media manager. Manuskrip ini menuntun para pemula untuk menggapai tangga-tangga yang menanjak hingga menguasai teknik marketing di media sosial. Saya sudah membaca manuskrip ini, kamu juga harus! Dapatkan bukunya di sini. Atau kirim pesan melalui WhatsApp di sini. Selamat membaca dan mencoba!*


 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balala Kebab

 Halo sobat Kawan Bike , semoga kalian tetap sehat ya. Dengan senang hati Kawan Bike membagikan daftar menu dari Balala Kebab. Semoga bisa menjadi pilihan menu yang pas di lidah mantap di hati. 😃 Yuk langsung dicek ya:

Logo Membawa Pesan Lebih Kuat Untuk Brand

  Logo merupakan identitas dari sebuah brand. Ia mengandung nilai dan makna yang terungkap dalam bentuk warna, tagline, serta desainnya. Begitu pula dengan Kawanbike. Kami memutuskan untuk mengganti logo dengan desain yang baru yang lebih mencerminkan nilai, cita-cita, lokalitas, dan semangat kami.   Awal Mula Salah satu staff Kawanbike –Arie Putra –mengikuti inkubasi program Wonderful Design dari Kemanparekraf mulai tanggal 5 Juni sampai 11 Juni 2022. Dalam program itu, Arie bertemu dengan beberapa desainer dari Jakarta dan dari Labuan Bajo serta beberapa penulis. Para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok. Komposisi dalam setiap kelompok yakni desainer, penulis, dan pelaku sablon. Yang menjadi Lead desainer dalam kelompok Arie adalah Uta Verina Maukar . Di sela-sela kesibukan inkubasi, Arie mengenalkan Kawanbike ke Uta dan menunjukkan konten serta layanannya yang ada di instagram. Uta Verina sedang mendesain logo Kawanbike Arie menanyakan pendapat Uta tenta...

Berkenalan dengan Kawan Bike

Selamat datang di Blog Kawan Bike! Kami yakin bahwa semua mobilitas pribadi maupun sosial memiliki tujuannya masing-masing. Pergerakan manusia dan barang senantiasa diikuti oleh beragam kebutuhan yang membuat suatu kota terkoneksi dalam pola simbiosis mutualisme. Atas dasar itulah Kawan Bike hadir untuk melumasi koneksi ini agar kota dan manusia di dalamnya bisa tumbuh secara positif baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial dan religius. Apalagi kota Labuan Bajo yang kini menjadi salah satu pusat kegiatan bisnis dan ekonomi penting di Pulau Flores! Anak-anak muda lokal dengan beragam jenis latar belakang pendidikan dan profesi menginisiasi Kawan Bike dan siap memperlancar mobilitas bisnis dan ekonomi kota Labuan Bajo. Spirit utama dari layanan Kawan Bike adalah loyalitas, ketepatan, kecepatan dalam menerima dan menyelesaikan satu orderan. Layanan Kawan Bike meliputi pengantaran dan penjemputan penumpang, membeli dan mengantar makanan, mengambil atau mengirim barang, melakukan...